Jelang 112, Deretan Pentolan Aksi Dipanggil Polisi

Menjelang aksi zikir 112 di Masjid Istiqlal, Jakarta, sejumlah pentolan aksi yang sempat meramaikan demonstrasi 411 dan 212 dipanggil oleh kepolisian terkait kasus yang beragam, Jumat (10/2).

Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab hari ini diagendakan menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan penodaan lambang negara di Polda Jawa Barat.

Penggilan tersebut merupakan kali kedua yang dilayangkan polisi untuk Rizieq. Namun pihak Rizieq mengonfirmasi tidak bisa memenuhi panggilan polisi.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus mengingatkan apabila Rizieq kembali mangkir, maka pihaknya akan melakukan penjemputan paksa.

“(Panggilan) pertama katanya kurang sehat. Kami minta dibawa ke tangan dokter. Panggilan kedua kami layangkan. Kalau sampai tidak datang juga, mohon maaf ada upaya penjemputan,” kata Yusri saat dihubungi CNNIndonesia.com. Di tempat terpisah, Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir juga dipanggil polisi untuk dimintai keterangan sebagai saksi kasus dugaan pencucian uang terkait penyalahgunaan dana yayasan.

“Saya datang untuk memenuhi panggilan Bareskrim sebagai saksi,” ujar Bachtiar setibanya di Kantor Bareskrim, Jakarta Pusat. Dalam penyelidikan kasus ini polisi juga turut mengagendakan pemeriksaan terhadap Novel Chaidir Hasan Bamukmin, yang juga dikenal sebagai pentolan FPI, sebagai saksi kasus yang sama.

Nun jauh di seberang timur Pulau Jawa, Polda Bali mengagendakan pemeriksaan Sekretaris Utama FPI Munarman sebagai tersangka kasus dugaan penghinaan terhadap pengawal hukum adat di Bali, pecalang.

Belum ada konfirmasi kehadiran Munarman. Polisi dalam penyelidikan kasus ini turut memanggil Ketua Umum Ahmad Shobri Lubis sebagai saksi. Aksi 112 merupakan rangkaian gerakan terpisah dari aksi 411 dan 212 yang menyedot massa dalam jumlah besar, tahun lalu.

Pada aksi besok, massa yang sempat tergabung dalam GNPF MUI itu berniat menyuarakan isi surat Al-Maidah ayat 51 dalam Alquran tentang kewajiban memilih pemimpin dari kalangan orang Islam.

Pemerintah dan aparat kepolisian telah mewanti-wanti agar aksi besok berjalan tertib dan tidak menggangu ketertiban umum.

Aksi yang semula direncanakan berupa long march dari Monumen Nasional ke Bundaran Hotel Indonesia, kini difokuskan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Aksi itu akan diisi dengan zikir dan doa bersama.

Sumber: Detik.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *