Koordinator Generasi Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia khawatir terhadap kekuatan pro Setya Novanto di internal Golkar, terutama di tingkat DPP.
Kekuatan tersebut berpotensi menggagalkan penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa ( Munaslub).
“Kalau dalam waktu Senin atau Selasa besok, DPP tidak merespons surat rekomendasi atau usulan 2/3 lebih DPD, itu indikasi kuat bahwa dalam DPP, ada orang-orang Setya Novanto yang masih tidak menginginkan Munaslub,” ujar Doli dalam acara diskusi di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (1/12/2017).
Oleh sebab itu, Doli berharap kepada DPD tingkat I dan II yang sebagian besar menghendaki Munaslub untuk mengganti Setya Novanto dari jabatan ketua umum. Doli meminta DPD I dan II tidak membuka ruang negosiasi terhadap kekuatan pro Setya Novanto untuk menggagalkan Munaslub dan melanggengkan Setya Novanto menjadi ketua umum.
“Sekarang ini harus disadari betul, terutama oleh DPD provinsi bahwa arus perubahan itu bukan hanya dari dalam, tapi dari publik, juga negara,” ujar Doli.
“Kalau misalnya publik, termasuk negara mendorong perubahan, DPD provinsi juga masih main-main, untuk apa hidup di Indonesia kalau aspirasi kuat itu dilawan? Oleh sebab itu saya berharap jangan lagi buka peluang negosiasi, terutama bagi DPD I,” lanjut dia. Apalagi, masih ada DPD I yang belum menandatangani rekomendasi penyelenggaraan Munaslub. Salah satunya DPD Nusa Tenggara Timur (NTT), daerah pemilihan Setya Novanto. DPD itu masih sangat mungkin melakukan lobi ke DPD lainnya untuk memutar haluan menggagalkan Munaslub.
“Peluang dia konsolidasi ke DPD lain masih mungkin. Makanya tumpuan kita, publik serta negara ada pada 2/3 DPD yang bahkan sudah mau 3/4. Kalau mereka masih main-main lagi, yang rusak bukan hanya Golkar, tapi tatanan politik dan demokrasi di Indonesia runtuh,” ujar Dolly. Partai Golkar dikabarkan segera menyelenggarakan Munaslub pertengahan Desember 2017 mendatang. Senin (4/11/2017), struktur partai akan memutuskan panitia, waktu dan tempat Munaslub.
“Sudah disepakati, mungkin kami laksanakan tidak lebih dari 15 Desember 2017,” ujar Yorrys dalam diskusi di Sekretariat Formappi, Jakarta Timur, Kamis (30/11/2017).
Sumber: Kompas.com