Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo yang selama ini kerap mengkritik pemerintahan kini melunak. Hary Tanoe mempertimbangkan mendukung Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.
Hal ini tentu memancing spekulasi politik. Terutama menyangkut kepentingan di balik manuver balik kanan Hary Tanoe yang sebelumnya bersama KMP di seberang Jokowi.
Sekjen Perindo Ahmad Rofiq menuturkan kemungkinan Perindo akan memantapkan langkah mendukung pencapresan Jokowi di Pilpres 2019 melalui Rapimnas yang akan digelar akhir tahun ini.
Soal pertimbangan kenapa membuka peluang mendukung Jokowi di Pilpres mendatang, Rofiq mengungkap karena sudah ada kesamaan visi antara Perindo dengan Presiden Jokowi.
“Karena ini kan misi utamanya bagaimana Partai Perindo menjadi bagian dari kemajuan bangsa ya, kita akan mempertimbangkan capres mana yang memungkinkan satu visi dan Pak Jokowi termasuk di dalam situ,” kata Sekjen Perindo Ahmad Rofiq kepada wartawan, Rabu (2/8/2017). Rofiq menegaskan tak ada kepentingan lain di balik manuver mengejutkan Hary Tanoe tersebut. Ia juga menampik spekulasi adanya hubungan manuver ini dengan status Hary Tanoe dalam kasus SMS bernada ancaman terhadap jaksa Yulianto.
“Tidak bisa diterjemahkan dengan kasus apapun. Beliau punya semangat mengabdi dan loyalitas kepada bangsa ini,” kata Rofiq.
Lantas bagaimana respons Presiden Jokowi dan partai koalisinya menyikapi manuver ekstrim Hary Tanoe ini?
Sumber: Detik.com