Kasus yang berkaitan dengan agama rupanya tidak hanya menimpa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saja. Baru-baru ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa juga dipolisikan oleh Aliansi 98 dengan tuduhan menghina nabi di sebuah stasiun televisi.
Dalam pernyataannya saat itu, Desmond sempat menyindir Gubernur DKI Jakarta non aktif itu dengan mengomentari rencananya menghadirkan ahli tafsir dari Mesir. Saat itu, Desmond mengatakan lebih baik membangkitkan Nabi Muhammad ketimbang mengundang ahli tafsir dari mesir.
Perwakilan Aliansi Nasional 98, Bambang Sri Pujo menilai jika ucapan Desmond tersebut berbahaya. “Setelah dianalisis secara hukum, pernyataan Desmond ini kami anggap lebih berbahaya dari pernyataan Pak Ahok,” ujarnya.
Menanggapi pelaporan dirinya itu, Desmond akhirnya angkat bicara. Ketua DPP Partai Gerindra membantah tuduhan telah menghina nabi. Ia justru bertanya-tanya, bagaimana bisa ucapannya diartikan merendahkan nabi.
“Itu menghina nabinya di mana? Dalam Islam kita percaya rukun iman dan salah satunya iman kepada rasul. Mukjizat Nabi Isa salah satunya menghidupkan orang mati,” ujar Desmond. “Ahok dalam salah satu video pernah menyatakan Yesus itu Nabi Isa, atas dasar itulah saya mengatakan kenapa dia (Ahok) enggak minta untuk menghidupkan Rasulullah.”
Desmond beranggapan jika pernyataannya tersebut disampaikan di waktu yang tidak tepat sehingga menimbulkan polemik. Ia juga meminta maaf pada seluruh umat Islam.
“Pernyataan itu kan saya nyatakan sebagai bentuk kepercayaan saya sebagai Muslim kepada rukun iman,” terang Desmond. “Mungkin saya sampaikan pernyataan itu di tempat yang enggak tepat, makanya saya minta maaf ke seluruh kaum muslimin. Tapi saya tidak minta maaf ke pelaporan itu.”
Sumber: wowkeren.com