Ketua Kwatir Nasional (Kwarnas) Pramuka Adhyaksa Dault menyatakan telah mengirim surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi sebagai klarifikasi terkait dugaan keterlibatannya di organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
“Sudah sejak tiga minggu lalu saya kirim, jadi untuk apa lagi saya klarifikasi,” kata Adhyaksa saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (25/7).
Adhyaksa menyebut dengan mengirim surat klarifikasi tersebut maka tak perlu lagi melakukan klarifikasi secara langsung kepada Menpora. Dia juga mengklaim sudah menyampaikan klarifikasi kepada presiden, wakil presiden, dan Badan Intelejen Negara (BIN). “Untuk apa secara langsung, saya juga sudah sampaikan kepada presiden, kepada wapres juga saya bertemu langsung, kepada BIN juga,” ujarnya.
Adhyaksa menyayangkan pernyataan Menpora terkait pembekuan anggaran Pramuka yang mencapai Rp10 miliar. Dia tak ingin Pramuka jadi korban.
“Paling tidak beritahu kami dulu ada apa, kok tiba-tiba bilang gitu bekukan anggaran pramuka. Jangan korbankan pramuka. Ini cuma Rp10 miliar dulu itu Rp45 miliar, ini cuma Rp10 miliar kok ditahan-tahan,” ucap Adhyaksa. Kemarin, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan, anggaran untuk Pramuka tidak akan dicairkan sebelum ada klarifikasi Ketua Kwartir Nasional Pramuka Adhyaksa Dault terkait dugaan keterlibatannya di Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
“Belum (langsung dicairkan). Nanti kami akan lihat,” ujar Imam di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/7).
Imam bahkan akan berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto untuk meminta klarifikasi Adhyaksa mengenai HTI. Adhyaksa pernah mengeluarkan pernyataan dukungan terkait khilafah di sebuah acara yang digelar HTI.
“Pernyataan mendukung khilafah, HTI. Tidak mungkin memberikan fasilitas sebelum ada klarifikasi lebih lanjut,” tuturnya.
Sumber: Detik.com