Pemerintah pusat Spanyol menuai dukungan internasional usai Catalonia mendeklarasikan kemerdekaannya. Sekutu-sekutu Spanyol di Eropa dan Amerika Serikat (AS) juga Kanada kompak enggan mengakui kemerdekaan Catalonia.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (28/10/2017), deklarasi kemerdekaan diumumkan pada Jumat (27/10) setelah parlemen regional Catalonia menggelar voting. Dari total 135 anggota parlemen regional Catalonia, sebanyak 70 suara mendukung deklarasi itu. Sebanyak 10 suara menolak deklarasi itu dan dua suara abstain. Anggota parlemen lainnya yang merupakan oposisi, memboikot voting itu.
Usai deklarasi diumumkan, pemerintah pusat Spanyol di Madrid langsung mengambil tindakan tegas. Pemimpin separatis Catalonia, Carles Puigdemont, dicopot dari jabatannya sebagai Presiden Pemerintah Catalonia. Kepala Kepolisian Catalonia dan perwakilan Catalonia di Madrid juga Barcelona ikut dicopot oleh pemerintah pusat Spanyol.
Parlemen regional Catalonia dibubarkan oleh Perdana Menteri (PM) Spanyol Mariano Rajoy. Dia kemudian menetapkan 21 Desember mendatang, sebagai hari pelaksanaan pemilu regional untuk mencari pengganti anggota parlemen regional Catalonia.
Reaksi bermunculan dari dunia internasional, khususnya sekutu-sekutu Spanyol di Eropa. Uni Eropa yang rawan terkena dampak kemerdekaan Catalonia menegaskan dukungan untuk pemerintah pusat Spanyol. “Saya harap pemerintah Spanyol mendukung kekuatan argumen, bukan adu kekuatan,” kicau Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, via Twitter.
AS dalam komentarnya menyatakan dukungan terhadap langkah-langkah pemerintah pusat Spanyol, yang disebut bertujuan menjaga Spanyol tetap ‘kuat dan bersatu’. AS menegaskan pihaknya menganggap Catalonia sebagai ‘bagian tak terpisahkan dari Spanyol’.
“Amerika Serikat menikmati persahabatan yang hebat dan kemitraan yang tahan banting dengan sekutu NATO kami, Spanyol,” demikian pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert.
Dalam pernyataan via juru bicara pemerintahan, otoritas Jerman menegaskan ‘tidak akan mengakui’ deklarasi sepihak kemerdekaan Catalonia. “Kedaulatan dan integritas wilayah Spanyol tidak akan bisa diganggu gugat. Kami harap mereka yang terlibat akan selalu menggunakan seluruh kesempatan yang ada untuk dialog dan meredakan situasi,” ucap juru bicara pemerintahan Jerman, Steffen Seibert.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan dukungan penuh untuk PM Rajoy. “Saya memiliki satu mitra di Spanyol, itu adalah Perdana Menteri Rajoy…aturan hukum akan menang di Spanyol, dengan aturan konstitusional. Dia ingin memastikan semua dihormati dan dia mendapat dukung penuh dari saya,” tegas Macron kepada wartawan saat berkunjung ke French Guiana.
Otoritas Inggris, melalui juru bicara Perdana Menteri Theresa May, juga menegaskan tidak akan mengakui deklarasi kemerdekaan Catalonia. “Ini didasarkan pada pemungutan suara yang dinyatakan ilegal oleh pengadilan Spanyol. Kami ingin melihat aturan hukum ditegakkan, Konstitusi Spanyol dihormati dan persatuan Spanyol dipertahankan,” demikian pernyataan juru bicara PM May.
Penolakan terhadap kemerdekaan Catalonia juga datang dari Kanada dan Meksiko. “Sejalan dengan prinsip hukum internasional, keputusan ini harus diambil dalam kerangka konstitusional. Merujuk pada ini, Kanada mengakui Spanyol yang bersatu. Dialog antara Spanyol dengan Catalonia dalam kerangka konstitusional tetap menjadi jalan terbaik ke depan,” sebut Sekretaris Parlemen pada Menteri Luar Negeri Kanada, Andrew Leslie.
“Meksiko tidak akan mengakui deklarasi kemerdekaan Catalonia secara sepihak. Kami mengharapkan solusi politik dan damai,” tegas Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto dalam pernyataannya.
Sumber: Detik.com