Anggota TNI yang Tertembak dalam Baku Tembak di Poso Dirawat Intensif

Satu personel TNI yang tertembak dalam baku tembak dengan kelompok teroris sisa DPO jaringan Santoso alias Abu Wardah masih terus menjalani perawatan secara intensif di RSUD Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Korban berpangkat Pratu Imam Hanafi sebelumnya terpaksa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis setelah terlibat kontak senjata dengan sekelompok orang bersenjata di wilayah pegunungan Kampung Maros, Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Selasa (20/12/2016).

Dari informasi yang dihimpun dari petugas RSUD Poso, sehari pasca-menjalani perawatan di bagian Unit Gawat Darurat(UGD), Rabu (21/12/2016), korban dipindahkan ke kamar perawatan karena kondisinya membaik.

Suasana pengamanan di sekitar kamar perawatan korban dilakukan secara ketat dan tertutup oleh sejumlah anggota intel TNI yang bersiaga selama 1X 24 jam.

Makahulu (40), seorang petugas di RSUD Poso, menuturkan, korban anggota TNI yang terluka tersebut sejak Selasa pagi telah berada di ruang bedah untuk menjalani perawatan, khususnya di kamar nomor 1B.

Menurut dia, sejak korban dikeluarkan dari ruangan Unit Gawat Darurat dan dipindah ke ruang perawatan, sejumlah anggota TNI saling berdatangan untuk membesuk sekaligus memantau kondisi terakhir korban.

“Memang betul, korban masih dirawat di sini. Tadi pagi banyak petinggi dari TNI yang datang membesuk,” tutur Makahulu.

Sementara itu, selain Pratu Imam Hanafi, anggota TNI lainnya yang tertembak adalah Pratu Muhammad Baharuddin. Dia tewas dengan luka tembak di dada sebelah kanan. Jasadnya kini telah dipulangkan ke kampung halamannya di Tungguris, Desa Situsari, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Tertembaknya kedua prajurit dari Kesatuan Kopassus tersebut meninggalkan duka yang sangat dalam baik kepada keluarga ataupun para anggota TNI lainnya yang tergabung dalam pelaksanaan Operasi Tinombala 2016.

Sebelumnya, peristiwa baku tembak antara personel TNI dengan kelompok teroris terjadi saat mengintai pergerakan sekelompok orang tidak dikenal yang diduga dari DPO jaringan Santoso di wilayah pegunungan kampung Maros, Kecamatan Poso Pesisir Utara.

Sehari pasca-terjadinya kontak tembak, pihak kepolisian daerah Sulawesi Tengah dan TNI masih terus melakukan pengejaran dengan memperketat pemeriksaan terhadap para warga di beberapa pos sekat baik warga yang hendak keluar ataupun sebaliknya.

Sumber: Kompas.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *